MONEY POLITICS

•November 24, 2008 • 2 Komentar

Amal yang terpeleset

 

 

Berinfak, sedekah, sumbangan adalah perbuatan-perbuatan yang banyak dilakukan orang-orang yang peduli untuk memberi semangat orang-orang yang hampir putus semangatnya atas rizki dan rahmat Tuhan. Ada juga hadiah yang diberikan atasan kepada bawahannya atas prestasinya dalam bekerja sekaligus untuk menciptakan kompetisi bagi bawahan lainnya supaya bekerja lebih giat lagi. Motivasi dari perbuatan diatas beraneka ragam, ada yang semata-mata mengharapkan pahala Tuhan (jangka panjang), ada yang mengharapkan balasan dari orang yang menerima berupa …. (terserah keinginan pemberi) adalah motivasi jangka pendek.

Pemberian yang diberikan pada masyarakat saat masa perhelatan politik seperti Pilkada yang baru lewat atau pun Pemilu yang akan kita songsong adalah bagian perbuatan-perbuatan baik yang memiliki motivasi jangka pendek. Apakah itu benar dari pandangan agama, hukum, bahkan nurani? Tidak penting lagi masalah benar atau salah, sebab pandangan-pandangan itu bisa diterjang walaupun dengan mata tertutup sebab masyarakat sebagai objek pemberian kebanyakan menutup mata mengenai masalah ini, karena siapa yang tak mau menerima sembako gratis, atau uang gratis tanpa perlu bekerja keras. Masyarakat semakin pintar dengan berpikir instan. Namun tanpa mereka sadari sebenarnya telah terjadi pembodohan dalam berpolitik, masyarakat tidak lagi repot-repot untuk berpikir masalah efek negatif dari pemberian seperti ini apalagi menyuarakan aspirasinya karena mulutnya tersumbal dengan sembako gratis sementara matanya tertutup lembaran uang. Hal ini tentu saja menguntungkan bagi para elit yang memiliki modal besar untuk membiayai agenda politiknya.

Presiden SBY selalu meminta partai politik serta para elitnya untuk mengajarkan politik yang baik bagi masyarakat agar masyarakat mengerti makna politik dan demokrasi yang baik. Hal ini sedang berjalan tapi bukan untuk kecerdasan masyarakat karena pemberian-pemberian dengan tujuan politik yang diberikan para elit adalah jelas pembodohan bagi masyarakat. Sebagai contoh ada petani-petani yang lebih suka bekerja (makang sewa) di perkebunan milik orang lain sedangkan lahan pertaniannya miliknya sendiri disewakan ke orang lain untuk digarap. Ada juga contoh lain dimana ada orang tua yang membuat proposal untuk orang tertentu agar membiayai pendidikan anaknya di bangku kuliah. Bukankah pendidikan anaknya adalah tanggung jawabnya sebagai orang tua? Bukan tanggung jawab orang lain walaupun yang bersangkutan mampu.

Lebih parah lagi saat muncul opini di masyarakat “kalo ndak da modal, ndak usah bacalon karna ndak mojadi” disebut parah karena hal ini akan membunuh semangat dan pemikiran-pemikiran membangun dari kader-kader baru tapi tidak punya modal besar.

Itulah money politik, pemberian yang menjadi hal biasa dalam berpolitik yang mengandung niat baik bagi si pemberi tapi terpeleset dalam arus pemikiran yang berbeda-beda dalam masyarakat yang berujung pada kepintaran instan atau pembodohan berpikir.

 

Tulisan ini merupakan pemikiran penulis, tanpa maksud atau niat untuk mendiskreditkan orang-orang tertentu. Berbeda adalah hal yang biasa apalagi berbeda dalam sudut pandang berpolitik.

BUNDA CALEG PKS TUTUP USIA

•Maret 21, 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar

 

18-03-09_1510.jpg

Innalillahi wa Innalillahi rojiun

Kebahagiaan setelah sukses menggelar Kampanye yang dirangkaikan dengan layanan pengobatan gratis pada hari Rabu, 18 Maret 2009 ternyata tidak berlangsung lama. Karena malamnya pada pukul 21.45 wita telah berpulang ke Rahmatullah Ibu Jasima Gosal yang adalah ibunda tercinta dari Caleg PKS Dapil I Tombatu-Touluaan Drs. Rahman Leong, yang wafat pada usia 72 tahun 5 bulan.

Disela-sela jadwalnya yang padat, Ibu Fachriyah Saleh, Caleg PKS untuk DPRD Propinsi Dapil Minsel-Mitra menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka sebagai wujud belasungkawa sekaligus memberikan suport kepada keluarga yang ditinggalkan.

Seluruh Pengurus, Kader, Pendukung dan Simpatisan, mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Almarhumah. Semoga diberikan tempat yang layak disisiNya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan sabar menghadapi kepergian almarhumah. Amin.

PENGOBATAN GRATIS, KAMPANYE PEDULI PKS

•Maret 21, 2009 • Tinggalkan sebuah Komentar

Rabu, 18 Maret 2009 PKS Kecamatan Tombatu mendapatkan jatah kampanye oleh KPU Minahasa Tenggara. Kampanye yang diawali dengan pemaparan visi misi itu rangkaikan dengan aksi peduli PKS dengan pelaksanaan Pengobatan Gratis bagi masyarakat Desa Tombatu Tiga sebagai tempat pelaksanaan acara, dan juga bagi masyarakat-masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan yang seharusnya dimulai pada pukul 11.00 wita itu terpaksa molor hingga sekitar jam 12.30, dikarenakan masyarakat yang ingin memanfaatkan pengobatan gratis terlambat berkumpul di lokasi kegiatan yaitu halaman rumah Caleg PKS Dapil 1 Tombatu-Touluaan Drs. Rahman Leong, samping Masjid Al Ikhlas Tombatu. Meskipun terlambat dalam hal pelaksanaan namun atensi masyarakat tetap besar untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan gratis dari PKS ini.
Kegiatan kampanye dan pengobatan gratis PKS ini disponsori oleh DPW PKS Sulawesi Utara, DPD PKS Kabupaten Minahasa Tenggara, serta yang terpenting adalah kehadiran Caleg PKS untuk DPRD Propinsi Sulawesi Utara, Ibu Fachriyah Saleh, ST, Msi bersama Tim Dokter. Hadir juga dalam kegiatan tersebut, Caleg PKS DPRD Kab. Minahasa Tenggara Dapil II Ratahan-Pusomaen, Ibu Fitria Asaha, S.Sos didampingi suami.
Masyarakat yang mendapatkan pelayanan pengobatan gratis dari PKS sangat berterima kasih kepada Partai bernomor 8 ini terlebih kepada Ibu Fachriyah Saleh, ST, Msi atas kepedulian dan pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat. Ibu Fachriyah, Drs. Rahman Leong dan juga seluruh masyarakat berharap PKS akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan serupa lebih banyak lagi dimasa-masa yang akan datang.

CALEG GOLKAR “MAIN MATA” DENGAN BUPATI MINAHASA TENGGARA

•Maret 14, 2009 • 1 Komentar

 

Caleg PKS Dapil I Tombatu-Touluaan, Drs. Rahman Leong mencium suatu indikasi adanya trik politik yang berbau KKN yang dilakukan oleh seorang Caleg Partai Golkar di Dapil ini yang melibatkan Bupati Minahasa Tenggara Telly Tjanggulung yang juga merupakan Ketua Partai Golkar.

Hal ini diketahui oleh Caleg PKS tersebut saat berada di sebuah rental komputer. Saat itu seorang operator sedang mengetik proposal-proposal yang ditujukan untuk Bupati Minahasa Tenggara. Belakangan diketahui bahwa proposal-proposal tersebut adalah pesanan dari orang-orang yang sudah dikenal sebagai pendukung partai bergambar pohon beringin itu dan anehnya lagi, semua konsep proposal berasal dari Caleg-Caleg Partai Golkar.

Proposal-proposal tersebut berisi permohonan peralatan pertanian untuk membuka dan mengolah lahan tidur, yang mencapai nilai Rp. 39.800.000, dan tercantum pula dalam proposal tersebut bahwa mengetahui Pembina PPL/WKPP dari Dinas Pertanian Kec. Tombatu dan Hukum Tua (Kepala Desa).

“Kita akan lihat dulu, apakah proposal-proposal ini ada realisasinya. Kalo ada, itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan Panwas akan memiliki bukti kuat untuk menindak yang bersangkutan” kata Drs. Rahman Leong.